![]() |
Segitiga Terumbu Karang dihuni oleh lebih dari 500 jenis terumbu karang dan 3.000 spesies ikan, serta menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 170 juta penduduk pesisir. Wilayah ini menghasilkan nilai ekonomi sekitar US$ 2,5 miliar per tahun, termasuk dari sektor perikanan, pariwisata, dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.
Namun, kawasan ini menghadapi berbagai tantangan, seperti pemanasan laut, pemudaran warna terumbu karang, serta eksploitasi manusia melalui penangkapan ikan dengan bom dan racun. Padahal, seperti yang disampaikan oleh Prof. Indroyono Soesilo dalam Konferensi Pers bahwa terumbu karang merupakan ‘The Amazon of the Seas’ yang berfungsi sebagai tempat ikan memijah, sumber senyawa kimia untuk obat-obatan baru, hingga destinasi wisata selam. Potensi luar biasa ini perlu kita selamatkan dan manfaatkan secara berkelanjutan.
Dalam rangka memperingati Hari Nusantara 2024 dan 15 tahun Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, akan digelar Konferensi Internasional Terumbu Karang (International Conference of Sustainable Coral Reefs/ICSCR) pada tanggal 13-15 Desember 2024 di Manado, Sulawesi Utara. Dengan tema “Sustaining Coral Reefs: Science, Conservation, Resilience, and Development”, konferensi ini akan menghadirkan lebih dari 140 makalah dari 22 negara, termasuk topik-topik unggulan seperti:
Status Terumbu Karang Dunia – ICRI, Prancis
Molluska pada Terumbu Karang di Sulawesi Utara – Universitas Sam Ratulangi
Restorasi Terumbu Karang – ZMT Bremen, Jerman
Ekonomi Biru di Taman Nasional Raja Ampat – Charleston College, USA
Coral Bonds dan Climate Finance – Indonesia

Mari bersama-sama mendukung konservasi terumbu karang, demi masa depan ekosistem laut dan kesejahteraan manusia.